Namaku miftah, aku sekolah di SMAN 1 Pandeglang.
Ini adalah kisah nyataku saat pertama kalinya
aku mengalami jatuh cinta pada seorang cewek di masa remajaku. Awal cerita :
Ketika itu saat pelajaran kimia. Di awal pertemuan masuk
kelas 1 SMA semseter II, pagi itu pak Atom (sebutan guru kimia) sedang
menjelaskan ikatan kimia, tentang ion kation dan ion anion. Suasana kelas
begitu berisik dan sangat membosankan, papan tulis berdecit di jilat spidol.
Satu, dua kali bahkan sering pak atom berhenti mengajar sejenak membalikan
badannya lalu menatap kami dan aku mulai kehilangan konsentrasi.
“catat” katanya pendek, agak sinis. Nadanya tegas “tulis,
jangan becanda kamu fahreza” lanjutnya
sambil menatap fahreza, Kami saling rilik mengalihkan pandangan pak atom. Sejujurnya
aku sudah bosan menulis tapi sekolah tidak menyediakan pilihan lain.
Kelas menjadi hening, aku kembali tenggelam dalam buku
catatan, sebagian temanku ada yang mencatat dan menggambar yang kurasa tidak
pantas untuk dikerjakan pada saat bukan pelajaran menggambar, terlebih teman
sebangkuku dia sedang menulis surat cinta yang akan diberikan kepada
kekasihnya. Aku hanya tersenyum dalam hati dan ku anggap itu adalah sebuah
hiburan untuk menghilangkan kejenuhan yang kurasakan sekarang ini.
Dan aku? Tentu saja aku menulis dengan lengkap. Aku masih
ingat, ion positif(+) (kation) ion negatif (-) (anion). Tiba-tiba dari luar ada
yang mengetuk pintu, pak atom berhenti mengajar dan menuju pintu kelas dan
membukanya. “maaf mengganggu pak kris” suara pak agus waklik kepala sekolah.
“ya tidak apa-apa pak.. ada yang bisa saya bantu?” seperti
biasa di depan atasanya semua orang selalu terlihat ramah. “ini pak saya
membawa anak siswa baru pindahan dari luar kota. Naura akan bergabung dikelas
X.6 ini dan sekalian langsung mengikuti pelajaran bapak” pak agus menjelaskan.
“Oh ya, ya, silahkan” sambut pak atom sambil membukakan pintu.
“Ayo masuk jangan malu-malu, mereka semua akan menjadi teman
kamu mulai hari ini” kata pak agus. Kau
mulai melangkahnmasuk mengikuti pak agus dari belakang dan kau sangat terlihat
malu-malu. “ya anak-anakku sekalian, ini naura teman baru kalian. Naura ini
pindahan dari serang, silahkan nanti berkenala. Mulai hari ini nauar bergabung
dikelas X.6 persan bapak perlakukan naura dengan baik” kata pak agus.
“iya... pak” kami menjawab serentak, aku mulai tersenyum
melihat sosok naura yang ku anggap cantik. “hay naura!!” sapto menggodamu.
Naura mengangguk pelan lalu tersenyum
dan berkata“hay teman-teman. Suaramu begitu lembut entah bagaimana bisa
membuat nafasku berhenti sesaat.
Apa yang terjadi? Tanyaku dalam hati. “ kamu memang sangat
cantik, tapi masih ada yang lebih cantik dikelas ini. Kamu manis? Ya aku akui.
Tapi bagaimana caranya suaramu, gesturmu, matamu, hidungmu, langakhmu yang
malu-malu bisa mengehntikan detak jantungku. Apa-apaan ini...!!”ucapku dihati”.
Sejak saat itu aku mulai memperhatikanmu, kamu duduk dua
baris di sebelah kanan tempat duduku. Sehari dua hari, lima hari aku punya
kebiasan baru. Menatap punggungmu, memerhatikan semua tingkah lakumu.
Mungkinkah aku jatuh cinta kepadamu? Sebelum kamu datang
hari-hariku terasa biasa saja, irama hidupku terasa biasa saja dan sekolah
tetap membosankan seperti biasanya. Tetapi setela kamu datang, semua berubah!!
. tiba-tiba jantungku seakan berhenti berdetak saat berpapasan denganmu. Waktu
seolah berhenti, tetapi kenyataana waktu berjelan begitu cepat. Dan sekolah?
Aneh sekali sekolah bagaikan aktivtas yang paling menyenangkan yang ada di
dunia ini. Apa-apaan ini? Apa yang terjadi? Mungkinkah aku sedang jatuh cinta?
Sejujurnya aku bukanlah laki-laki yang mudah jatuh cinta.
Aku selalu berpendapat mereka yang membuang-buang waktu untuk segala urusan
cinta adalah hal yang bodoh. Apa pentingnya bermesraan sam cewek di kantin?
Bagi mereka yang berkelahi hanya karena cewek adalah perbuatan yang sangat
bodoh. Aku bukan tipe laki-laki seperti itu.
Tapi kini? Mengkinkah aku sedang jatuh cinta? Entahlah, aku
tidak mengeti. Tapi bagiku cinta adalah perbuatan konyol . dan seiring
berjalanya waktu aku makin penasaran dengan apa yang sedang aku rasakan, dan
aku harus membuktikanya.
Aku mulai mencari buku dan mencari cara untuk
membuktikannya. Begini caranya “aku akan menghitung detak jantung normalku di
setiap menit. Lalu aku bandingkan dengan jumlah detak tantungku di setiap
melihatmu. Aku akan melakukanya dalam seminggu dan mencari rata-ratanya . jika
ada selisih antara detak jantung normalku dengan detak jantungku saat melihat
dan bertemu dengamu”. Ayooo kita uji....!!!
Aku mulai menghitung detak jantungku dalam satu minggu dan
hasilnya 80 kali permenit. Itulah detak jantung normalku. Baiklah aku akan
buktikan apa aku sedang jatuh cinta kepadamu atau tidak. Hari senin saat
upacara bendera kamu berbaris dua baris di depanku, aku mulai mengambil nafas
dan mulai menghitung hasilnya 88, riset sementara.
Hari selanjutnya kamu belum sampai ke kelas, padahal bel
masuk sudah berbunyi. Entah bagaimana dengan perasaanku yang melihat bangkumu
kosong, aku merasa kehilangan saat aku tahu kamu tidak sekolah. Tiba-tiba suara
pintu diketuk, kau datang dengan nafas seperti habis kecapean. “maaf bu saya
telat, tadi saya bangun kesiangan”. Katamu menjelaskan ke bu Aila.
Oh mengapa aku menjadi mengagumi suaramu? Apanya yang
istimewa? Dan aku menghitung detak jantungku hasilnya 86.
Lalu bu Aila melirik jam tanganya, teryata kamu masih boleh
mengikuti pelajaran. Kamu berjalan tergesa-gesa ket tempat dudukmu, aku
memperhatikanmu dan teryata kamu melihat ke arahku yang sedang memperhatikanmu.
Kamu tersenyum kepadaku. Sial .....!! irama jantungku tak terkendali aku
menghitung 97 kali.
Hari ke empat, ke lima, ke enam dan ke tujuh sudah aku lalui,
aku menemukan hasilnya . harus ku akui teryata memang ada peningkatan cukup
signifikan dari jantungku, aku menghitung rata-ratanya 90 kali/menit denyut
jantungku berdetak. Itu belum termasuk keringat dingin dan gemeteran saat kamu
mengajaku ngobrol ketika meminjam pensil saat pelajaran seni budaya seminggu
yang lalu.
Aku senyum-senyum sendiri merasa seperti orang gila. Sial aku
benci suasana dan perasaan melow semacam ini. Tetapi aku tak bisa menolaknya,
baiklah aku menyerah. Aku memang benar-benar jatuh cinta kepadamu.
Naura, teryata cinta tak sesederhana rumus-rumus fisika dan
hitungan matematika... cinta barangkali seperti ikatan senyawa dalam kimia. Dan
makna yang tersembunyi di baalik keindahan puisiku kau lah wanita yang terindah
yang aku tahu. Hey... kenapa aku bisa menulis kaya gini....??
Pasti semua ini gara-gara kamu J